![]() |
Berkhitan, Islam dan Tekhnologi Kesehatan (Ilustrasi) |
CATATAN INDAH - Dalam coretan Berita Rumahan kali ini ingin berbagi kepada SORUM (Sobat Rumahan) tentang kebenaran ajaran Islam yang di contohkan Nabi Muhammad SAW yaitu tentang Khitan atau Sunat.
Khitan secara bahasa artinya memotong. Secara terminologis artinya memotong kulit yang menutupi alat kelamin lelaki (penis). Dalam bahasa Arab khitan juga digunakan sebagai nama lain alat kelamin lelaki dan perempuan seperti dalam hadist yang mengatakan "Apabila terjadi pertemuan dua khitan, maka telah wajib mandi" (H.R. Muslim, Tirmidzi dll.).
Dalam agama Islam, khitan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama Allah dan Rosul-Nya. Dalam hadist Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku" (H.R. Bukhari Muslim).
Khitan atau sunat pada pria memiliki banyak manfaat kesehatan. Tak hanya melindungi pria dari risiko infeksi HIV, penelitian menemukan bahwa pria yang di khitan atau sunat saat masih perjaka atau sebelum berhubungan seks pertama lebih kecil kemungkinannya terserang kanker prostat.
Para peneliti menganalisis informasi medis dari 3.399 pria, yang sebanyak 1.754 orang di antaranya mengidap kanker prostat dan 1.645 orang sisanya tidak mengidap kanker.
Peneliti menemukan bahwa orang yang di khitan sebelum berhubungan seksual untuk pertama kalinya memiliki kemungkinan 12% lebih kecil terserang kanker prostat non-agresif dan 18% lebih rendah terserang kanker prostat agresif.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim pimpinan Fred Hutchinson dari Cancer Research Center di Seattle ini diterbitkan dalam jurnal Cancer yang diasuh oleh American Cancer Society. Temuan ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Sydney yang menemukan bahwa khitan atau sunat pada bayi laki-laki dapat mengurangi risiko kanker penis, HIV, sifilis, radang ginjal dan penyakit lainnya.
"Temuan kami menunjukkan bahwa khitan atau sunat dapat menghambat infeksi dan peradangan yang menyebabkan kanker prostat. Data-data ini menunjukkan bahwa infeksi dan peradangan mempengaruhi risiko kanker prostat pada beberapa pria. Diduga, mekanisme biologis yang terjadi dapat mengurangi risiko kanker prostat," kata Jonathan Wright, penulis penelitian dan asisten profesor urologi di University of Washington School of Medicine seperti dilansir The Conversation, Senin (12/3/2012).
Infeksi diketahui dapat menyebabkan kanker. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa infeksi penyakit menular seksual dapat menyebabkan kanker prostat. Namun infeksi penyakit menular seksual dapat dicegah dengan khitan atau sunat.
Penelitian dari University of Sydney yang dipublikasikan pekan lalu di Open Journal of Preventive Medicine menegaskan bahwa analisis penelitian menunjukkan bahwa manfaat khitan atau sunat jauh lebih besar dibanding risikonya yang sangat kecil, perbandingannya 1 dibanding 100.
"Bukti yang mendukung khitan atau sunat pada bayi saat ini begitu kuat. Prosedur sederhana dan murah untuk bayi pria ini cukup efektif dan aman digunakan sebagai vaksinasi di masa kanak-kanak," kata Brian Morris, Profesor Kedokteran dari Universitas Sydney.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak pria yang tidak di khitan atau sunat memiliki risiko mengalami infeksi saluran kemih dan peradangan ginjal 10 kali lebih tinggi. Risiko kanker prostat, kanker penis, HIV dan sifilis di kemudian hari juga lebih tinggi. Untuk pasangan wanita dari pria yang tidak di khitan atau sunat, risiko kanker serviks juga lebih tinggi. (Dirangkum dari beberapa sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar